Selamat Datang Di Blog Kami Semoga Bermanfaat


Showing posts with label Arsitektur Komputer. Show all posts
Showing posts with label Arsitektur Komputer. Show all posts

Friday, February 11, 2011

Keuntungan menggunakan arsitektur berlapis dalam 7 layer ISO

Ada beberapa Keuntungan menggunakan arsitektur berlapis dalam proses pengolahan data terdistribusi
yaitu :

1. Lapisan dapat dimodifikasi atau diupdate tanpa mempengaruhi lapisan lainnya.

2. Modularisasi dengan menggunakan lapisan, menyederhanakan keseluruhan rancangan.

3. lapisan yang berbeda dapat diberikan kepada kelompok perancang dan komisi standar yang berbeda.

4. Pada dasarnya mekanisme yang berbeda dapat diganti tanpa mempengaruhi lebih dari satu lapisan.

5. Mesin mesin yang berlainan dapat terhubung dengan plug pada lapisan berbeda.

6. Keterhubungan antar fungsi kontrol yang berbeda dapat lebih dimengerti bila fungsi tersebut dipecah pecah dalam lapisan lapisan.

7. Servis pada tingkat yang lebih rendah dapat digunakan bersama oleh pemakai yang berbeda pada tingkat yang lebih tinggi.

8. Fungsi fungsi khususnya pada lapisan yang lebih rendah, dapat dihilangkan dari perangkat lunaknya dan dibuat didalam perangkat keras atau kode mikro.

9. Hubungan yang kompatibel plugnya antar mesin dari pembuat yang berbeda beda membuat lebih mudah.


Beberapa kerugian menggunakan arsitektur berlapis

1. Kesulitan secara keseluruhan lebih besar.

2. mesin yang berkomunikasi mungkin harus menggunakan fungsi tertentu yang sebenarnya dapat dilakukan tanpa fungsi tsb.

3. Untuk membuat setiap lapisan dapat digunakan sendiri, ada sedikit fungsi yang diduplikasi antar lapisan.

4. Dengan berubahnya teknologi fungsi fungsi tidak perlu ditempat pada lapisan yang paling efektif harganya.

7 Layer Dari ISO ( International Standards Organization ) dalam PDT

ISO (International Standards Organization) Menyajikan 7 layar ( lapisan ) keterhubungan yang dapat membentuk arsitektur untuk pengolahan terdistribusi.
masing masing layer mempunyai fungsi dan servis yang berbeda beda.Setiap layer ditambah untuk meningkatkan kegunaan mesin, atau tujuan modularitas ( sekumpulan fungsi yang rumit dibagi kedalam beberapa layer).

Layer 1 : Physical control
Mengatur circuit yang mempunyai krakteristik : Fungsi,elektris,fungsional,dan prosedural untuk membentuk,memelihara dan memutuskan hubungan fisik.Standar yang sesuai EIA RS 232 - C, Rekomendasi V.24 dan X21 ( CCITT)
Jenis data : Bit

Layer 2 : Link control
Mengatur pengiriman blojk data melalui jalur fisik tersebut.Standar yang sesuai : HDLC ( High Level Data Link Control)
Jenis data Frame.

Layer 3 : Network control
Sirkuit virtual / logis ( secara fisik tidak ada)
Jaringan transmisi yang mengatur perpindahan data dari satu mesin ke mesin yang lainnya.melalui node pertengahan seperti concentrator, packet switch atau controler.
Standar yang sesuai ; Rekomendasi X.25
Jenis data packet.

Layer 4 : Transport control
Transport blok bit dari satu pemakai ke pemakai lainnya, tanpa manipulasi bit,dan tidak tergantung dari jenis jaringan yang digunakan pemakai.
Jenis data session messege

Layer 5 : Session control
Prosses pembentukan dan penghentian suatu session transmisi dat.
termasuk: checking dan recovery data.

Layer 6 : Presentation control
Fungsi yang berhubungan dengan kumpulan karakter dan kode yang digunakan dan cara data ditampilakan dilayar atau printer.

Layer 7 :Aplication control
Aktivasi aplikasi atau sistem, seperti untuk operator,penggunaan data jarak jauh,kontrol transmisi file, aktifitas data base terdistribusi.dsb

Hubungan

HORIZONTAL : antar layer yang sama dari dua mesin
sifat fungsi ; simetris

VERTIKAL : antar layer yang lebih tinggi dengan yang lebih rendah.
sifat fungsi asimetris dan sederhana ( perlayer)

IBM SNA System Data-Link Control

Layer Data-Link Control (DLC) SNA, medukung sejumlah media, tiap media ini dirancang untuk menyediakan akses ke piranti dan user dengan kebutuhan berbeda. Tipe-tipe media yang didukung oleh channel mainframe yaitu: SDLC, X-25, Token Ring, dan lain-lain. Standar channel mainframe SNA terpasang menyediakan sebuah channel data paralel yang menggunakan teknik data-movement Direct-Memory Access (DMA). Sebuah channel mainframe dapat menghubungkan host IBM dengan piranti lainnya dan pada comunication controller melalui multiwire cable. Tiap kabel dapat ditingkatkan panjang jangkauannya sampai beberapa ratus kali. Channel mainframe standar dapat mentransfer data pada kecepatan 3-4,5 Mbps. Lingkungan mainframe terpasang IBM, Enterprise Systems Connection (ESCON) mengijinkan throughput tertinggi dan dapat meng-handle dengan jarak fisik terbesar. Umumnya ESCON menggunakan serat optik sebagai media jaringannya. SDLC telah diimplementasikan secara luas pada jaringan SNA untuk menginterkoneksi komunikasi dan cluster controller dan untuk memindahkan data melalui jalur telekomunikasi. Jaringan X.25 telah lama diimplementasikan untuk interkoneksi WAN. Umumnya, sebuah jaringan SNA terletak diantara dua SNA nodes dan diperlakukan sebagai sebuah link tunggal. SNA mengimplementasikan X.25 sebagai protokol akses, dan node SNA dianggap berbatasan dalam konteks jaringan X.25. untuk menginterkoneksi SNA node melalui WAN berbasis X.25, SNA membutuhkan protokol DLC dimana protokol ini tidak disediakan pada X.25. Beberapa protokol DLC digunakan untuk mengisi gap, seperti header physical service, Qualified Logical link Control (QLLC) dan Enhanced Logical Link Control (ELLC).
Jaringan Token Ring adalah metode SNA DLC utama untuk menyediakan akses media pada piranti berbasis LAN. Token Ring seperti yang didukung oleh IBM secara virtual sama dengan protokol link access IEEE 802.5 yang berjalan di bawah Logical Link Control Type (LLC2) IEEE 802.2. selain itu pada serangkaian dasar tipe media, IBM menambahkan dukungan untuk beberapa media yang diimplementasikan secara luas lainnya, termasuk IEEE 802.3 / Ethernet, Fiber Distributed Data Interface (FDDI), dan Frame Relay. 

LocalTalk.
LocalTalk adalah sebuah protokol yang dikembangkan oleh Apple Computer, Inc. untuk digunakan pada komputer-komputer Macintosh. Metode yang digunakan oleh LocalTalk disebut CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance).

Token Ring
Protokol Token Ring dikembangkan oleh IBM pada pertengahan tahun 1980-an. Metode akses yang digunakan adalah token-passing. Dalam Token Ring, komputer-komputer saling terhubung sehingga sinyal dapat berjalan melintasi jaringan dari satu komputer ke komputer lainnya dalam sebuah ring. Kalau semua workstation menganggur (idle) maka token tersebut disebut sebagai ‘token bebas’. Workstation yang ingin mengirimkan data, harus menunggu token tiba padanya. Token tersebut diubah menjadi ‘token sibuk’, paket data segera disalurkan bersamanya. Pada dasarnya terdapat suatu ‘token’ yang diedarkan ke semua workstation yang ada dalam ring. Setiap workstation akan memeriksa apakah ada data yang ditujukan kepadanya. Bila ada dia akan mengambil data tersebut dan meneruskan ‘token’ tersebut ke workstation berikutnya, demikian pula bila hendak mengirim data, ia akan memasukkan data ke dalam token tersebut. Jelaslah bahwa setiap data yang dikirimkan haruslah memiliki alamat yang dituju. Bila token yang berisi informasi tersebut telah kembali ke workstation pengirim, workstation itu harus mengubahnya kembali menjadi token yang bebas. Sebuah free token akan diberikan pada ring bilamana workstation telah menyelesaikan transmisi paket, token busy telah kembali ke workstation.


# IBM SNA #System Data-Link Control,


SNA (System Network Architecture)

SNA adalah sebuah protokol yang dikembangkan pada tahun 1970 oleh perusahaan IBM bersamaan dengan munculnya model referensi OSI. Dengan menggunakan SNA, sebuah mainframe dapat menjalankan ACF/VTAM (Advanced Communications Facility / Virtual Telecommunication Method) pada sebuah jaringan SNA. ACF/VTAM adalah sebuah program yang mengatur komunikasi diantara terminal-terminal dan program-program aplikasi VTAM pada host. ACF/VTAM berjalan di bawah kendali sebuah sistem operasi virtual, dan bertugas mengelola komunikasi jaringan yang terpasang padanya. ACF/VTAM bertanggung jawab untuk membentuk seluruh session dan untuk melakukan pengaktifan dan peng-nonaktifan resources, namun resources harus didefinisikan terlebih dahulu, sehingga dengan demikian akan mengurangi kebutuhan broadcast traffic dan meminimalisasi header overhead.
IBM SNA Physical Entities

Traditional SNA physical entities terdiri dari 4 bentuk yaitu:
1. Host
2. Communication controller
3. Establishment controller
4. Terminal

Host dalam SNA berfungsi melakukan kontrol atas seluruh atau sebagian jaringan dan secara khusus menyediakan komputasi, eksekusi program, akses data base, layanan directory, dan manajemen jaringan. (Contoh piranti Host dalam sebuah lingkungan SNA tradisional adalah Mainframe S/370).
Communication Controller berfungsi melakukan kontrol jaringan fisik dan kontrol jalur komunikasi. Secara khusus, communication controller yang disebut juga Front-End-Processor (FEP) bergantung pada rute data melalui sebuah jaringan SNA Tradisional. (contoh piranti Communication Controller adalah 3745)
Establishment Controller umumnya disebut Cluster Controler. Piranti ini berfungsi melakukan kontrol operasi input dan output tiap piranti yang terpasang, seperti terminal (contoh piranti Cluster Controller adalah 3174).
Terminal (disebut juga workstation) berfungsi menyediakan interface bagi user ke jaringan (contoh piranti Terminal adalah 3270). Gambar 2.11 mengilustrasikan tiap entitiy fisik dalam konteks diagram jaringan SNA secara umum.


 #SNA #System Network Architecture

Protokol-Protokol Data Link Control

Protokol-Protokol Data Link Control
untuk memenuhi variasi yang luas dari kebutuhan data link, termasuk :
• Point to point dan multipoint links.
• Operasi Half-duplex dan full-duplex.
• Interaksi primary-secondary (misal : host-terminal) dan peer (misal : komputer-komputer).
• Link-link dengan nilai a yang besar (misal : satelit) dan kecil (misal : koneksi langsung jarak pendek).

Sejumlah protokol-protokol data link control telah dipakai secara luas dimana-mana :
• High-level Data Link Control (HDLC).
• Advanced Data Communication Control Procedures.
• Link Access Procedure, Balanced (LAP-B).
• Synchronous Data Link Control (SDLC).

Data Link Layer

Fungsi data link layer adalah menyediakan layanan bagi network layer. Layanannya yang penting adalah pemindahan data dari network layer di mesin sumber ke network layer di mesin yang dituju. Tugas data link adalah mentransmisikan bit-bit ke mesin yang dituju, sehingga bit-bit tersebut dapat diserahkan ke network layer. 

Tiga layanan dari Data Link Layer :
1. Layanan Unacknowledged Connec-tion Less
2. Layanan Acknowledged Connection-Less
3. Layanan Acknowledged Connection-Oriented
1. Layanan Unacknowledged Connectionless

Yaitu dimana mesin sumber mengirimkan sejumlah frame ke mesin yang dituju dengan tidak memberikan acknowledgment bagi diterimanya frame-frame tersebut. Tidak ada koneksi yang dibuat baik sebelum atau sesudah dikirimkannya frame. Bila sebuah frame hilang sehubungan dengan adanya noise, maka tidak ada usaha untuk memperbaiki masalah tersebu di data link layer. Jenis layanan ini cocok bila laju error sangat rendah, sehingga recovery bisa dilakukan oleh layer yang lebih tinggi. Layanan ini sesuai untuk lalu lintas real time, seperti percakapan, dimana data yang terlambat dianggap lebih buruk dibanding data yang buruk. Sebagian besar LAN menggunakan layanan unacknowledgment connectionless pada data link layer.

2. Layanan Acknowledged Connectionless
Layanan inipun tidak menggunakan koneksi, akan tetapi setiap frame dikirimkan secara independent dan secara acknowledgment. Dalam hal ini, si pengirim akan mengetahui apakah frame yang dikirimkan ke mesin tujuan telah diterima dengan baik atau tidak. Bila ternyata belum tiba pada interval waktu yang telah ditentukan, maka frame akan dikirimkan kembali, mungkin saja hilangnya acknowledgment akan menyebabkan sebuah frame perlu dikirimkan beberapa kali dan akan diterima beberapa kali juga. Layanan ini akan bermanfaat untuk saluran unreliablem, seperti sistem tanpa kabel.

3. Layanan Acknowledged Connection Oriented
Dengan layanan ini, mesin sumber dan tujuan membuat koneksi sebelum memindahkan datanya. Setiap frame yang dikirim tentu saja diterima. Selain itu, layanan ini menjamin bahwa setiap frame yang diterima benar-benar hanya sekali dan semua frame diterima dalam urutan yang benar. Layanan ini juga menyediakan proses-proses network layer dengan ekivalen aliran bit reliabel. 

Pada layanan connection-oriented dipakai, pemindahan data mengalami tiga fase (tahap). 

Fase I koneksi ditentukan dengan membuat kedua mesin menginisialisasi variabel-variabel dan counter yang diperlukan untuk mengawasi frame yang mana yang telah diterima dan mana yang belum. 

Fase II, satu frame atau lebih mulai ditransmisikan. 

Fase III koneksi dilepaskna, pembebasan variabel, buffer, dan resource lainnya yang dipakai untuk menjaga berlangsungnya koneksi.

Karena jarak dan peralatan, pengiriman informasi, dapat mengalami perubahan atau melemah. Umumnya interferensi listrik. Kesalahan timbul dalam bentuk burst yaitu lebih dari satu bit terganggu dalam satu satuan waktu.

 #Data Link Layer,

lwk

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...