Selamat Datang Di Blog Kami Semoga Bermanfaat


Showing posts with label Data Terdistribusi. Show all posts
Showing posts with label Data Terdistribusi. Show all posts

Friday, February 11, 2011

8 Alasan Pengolahan Data Terdistribusi Secara Hirarki

Pada penggunaan Pengolahan Data Terdistribusi digunakan teknis Secara Hirarki.
Berikut ini 8 alasan teknis dalam menggunakan pengolahan data terdistribusi yang hirarkis.

1. Biaya.
Transmisi data yang berkurang, dan banyak fungsi yang dipindahkan dari host.

2. Kapasitas.
Banyak fungsi, yang tidak dapat ditangani host, dapat dilaksanakan secara paralel.

3. Ketersediaan.
Aplikasi penting dapat terus dikerjakan oleh prosessor peripheral kecil, bilamana ada kerusakan di host atau telekomunikasi. Reliabilitas sistem penting seperti di supermarket, atau dirumah sakit.

4. Waktu respons.
REspons lokal cepat untuk fungsi fungsi yang penting. Tidak ada penundaan telekomunikasi ; tidak ada masalah penjadwalan, instument discan dan dikontrol oleh peralatan lokal.

5. User Interface.
Dialog terminal yang lebih baik, perancangan tampilan dan grafik lebih baik, respons lebih cepat.

6. Kemudahan.
Perancangan sistem lebih termodul dan sederhana jika fungsi peripheral dipisahkan.

7. Lebih banyak fungsi.
Lebih banyak fungsi sistem yang diperoleh karena kemudahan pengimplementasiannya dimesin peripheral. fungsi peripheral menghemat tenaga kerja.

8. Organisasi data yang terpisah.
Data pada sistem ditingkat yang lebih tinggi mungkin berbeda organisasinya dari data pada sistem peripheral.

Masalah masalah pada data terdistribusi PDT

Panggunaan pengolahan Data Terdistribusi juga menghadapi berbagai masalah yang timbul antara lain :

1. Ada penggunaan antara peng-update-an transaksi.
Dua buah transaksi mungkin meng update item data yang sama pada transaksi lainnya sehngga menghasilkan data yang salah. Hal ini dapat dicegah dengan penguncian dan protokol yang tepat.

2. Pembacaan yang tidak konsisten.
Dengan mempunyai lebih dari satu salinan data kadang kadang hanya satu salinan dari data terdistribusi dapat menghasilkan informasi yang tidak konsisten pada saat pembacaan data. Kadang kadang sebagai hasil dari masalah pengaturan waktu data yang dibaca menjadi salah. Masalah ini dapat dicegah dengan penguncian atau protokol yang tepat.

3. Timbulnya deadlock.
Penguncian pada data terdistribusi untuk mencegah terjadinya gangguan update dapat menyebabkan timbulnya deadlock kecuali kalau digunakan protokol yang repat.

4. Adanya pengeluaran biaya tambahan untuk protokol.
Penggunaan protokol untuk mengupdate yang salah pembacaan yang tidak konsisten dan timbulnya deadlock dapat membuat pengeluaran biaya yang berlebihan terutama jika salinan data replikasi multiple digunakan.

5. Recovery ( Pemulihan )
Pemulihan setelah terjadinya kegagalan perlu dikontrol sehingga peng-update-an tidak menjadi hilang atau proses dua kali.

6.Recovery dari salinan multiple.
Salinan fata multiple mungkin berada dalam keadaan update yang berbeda setelah jangka waktu terjadinya kegagalan. Hal ini perlu dikembalikan kekeadaan yang sama tetapi sangat kompleks untuk dikerjakan pada saat transaksi realtime sedang diproses.

7. Pengauditan
Sangat sulit pada beberapa sistem terdistribusi untuk mengetahui siapa yang sedang mengerjakan data. Dalam hal ini perlu rancangan yang tepat untuk pengauditan.

8. Pengamanan dan proteksi
Kontrol pengamanan dan proteksi kadang kadang lemah pada sistem terdistribusi.

Pengolahan data terdistribusi (PDT) dan bahaya yang harus dihindari

Pengolahan data terdistribusi, yang didukung oleh perkembangan microelctronika , telah mengubah pemakaiannya, dan juga proses manajemen untuk tingkat yang lebih tinggi.
Top manajemen harus mengevaluasi kembali fungsi fungsi yang harus dikoordinasi,diintegrasi,dan disentralasi.
Bersamaan dengan itu terdapat berbagai bahaya yang mengancam pengolahan data terdistribusi, yang bisa dihindari bila perubahan ke PDT dirancang dan diatur dengan cepat.
Tujuan dari strategi PDT haruslah memaksimumkan keuntungan yang dihasilkan PDT,khususnya membuat setiap pemakainya terlibat dan menghindari bahay bahaya yang utama seperti berikut ini :

1. Hilangnya kontrol manajemen.
management pengolahan data kehilangan kontrol keseluruhan dari pengolahan data karena kelompok pemakai yang membutuhkan komputer mini sendiri makin bertambah.

2. Hilangnya kontrol dari ruang SIM ( sistem informasi managemen ).
Pengumpuan informasi manajemen yang sangat mempengaruhi organisasi menjadi sangat sulit.

3. Sub optimasi.
Developer lokal memenuhi kebutuhan lokal, bukan keseluruhan pengolahan data yang dibutuhkan untuk pengontrol perusahaan yang efisien.

4. Data inkompatibel
Data yang sama dipresentasikan dengan cara yang berbeda pada sistem yang berbeda.
tidak mungkin menghubungkan data ini untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi, tanpa menuliskan kembali program yang menggunakan data tersebut.hal ini menjadi mahal.

5. Hardware inkompatibel
mesin yang dipilih oleh tiap kelompok pemakai berbeda.Flopy disk dan program tidak dapat digunakan ditempat lain, mesin tidak dapat dihubungkan dengan telekomunikasi.

6.Software inkompatibel
Mesin yang berbeda mempunyai software yang berbeda pula,seperti kontrol link datanya,arsitektur manajemen jaringan,pelayanan tiap sessionnya,[elayanan manajemen data base, dll
pilihan software yang kompatibel diperlukan untuk hubungan antar mesin,transfer data, dan penggunaan data base jarak jauh.

7.Ketidakmampuan distribusi
Komputermini digunakan tidak secara professional,tanpa standar yang baik,teknik terstruktur, dqan dokumentasi yang cukup.perancangan pdt yang buruk.

8.Kegagalan mrnggunakan database
mesin mesin pemakai sering menggunakan file yang on line, bukan manajemen data base. keuntungan teknologi dan teknik data base tidak digunakan,padahal ini dapat mengembangkan produktivitas dan fleksible aplikasi.

9. Biaya biaya perawatan berlebihan
program sering dituliskan kembali karena alasan tersebut diatas.

10.Duplikat usaha.
Fungsi yang sama diprogram berkali kali oleh kelompok yang berbeda.masalahnya orang orang yang pandai dalam komputer semakin banyak dicari.

11.Produktivitas rendah
Rendahnya produktivitas dalam pengembangan aplikasi dapat disebabkan oleh pemogramana dalam bahasa tingkat rendah,kurangnya software yang baik,kegagalan penggunaan data base,usaha perawatan yang tinggi, dan duplikat program.

12. Tenaga manusia yang tinggi
 Lebih banyak tenaga manusia yang digunakan, mereka akan semakin lama dalam bekerja, dan meminta fasilitas yang lebih baik lagi.

13. Kurangnya perancangan jaringan
Jaringan tidak dirancang dengan kemampuan menghubungkan prossesor prossesor kecil yang semakin berkembang.

14. Tidak adanya perencanaan evolusi.
Perkembangan sistem kecil yang inkompatibel sangatlah sulit berintegrasi.Pengembangan dari sistem terdistribusi yang inkompatibel ke arah fasilitas jaringan yang terintegrasi dengan data base menjadi rumit dan mahaldan biasanya jarang berhasil.

15.Macetnya migrasi
jalur migrasi ari perusahaan pembuat komputer kearah teknologi yang lebih baik kebanyakan tidak dapat diikuti.

16. Kurangnya keamanan
Beberapa sistem peralatan diinstalasi tanpa perhatian keamanan yang cukup.

17.Kurangnya backup file.
Data dapat hilang bila file tidak cukup backup. dapat disebabkan oleh kerusakan pada penyimpanan data tersebut.

18.Kurangnya auditabilitas.
 auditor mendapatkan beberapa sistem terdistribusi yang tidak dapat diaudit.

19.Biaya perbaikan tinggi.
Karena banyaknya komputer kecil yang tersebar yang tidak mempunyai tempat perbaikan,staff perawatan,atau back up yang terpusat.

20. Peningkatan yang semakin kompleks
Komputer mini pada lokasi pemakai semakin besar, kompleks dan mahal.

21.Pertentangan politik
Banyak perencanaan PDT yang melangkahi struktur kebijakan perusahaan.Komputer mini menjadi tempat persaingan kebijakan untuk menghindari pengontrolan dari pengolahan data pusat.

22. Biaya telepon bertambah
Untuk menangani masalah organisasi yang terdistribusi

23.Biaya total tidak trkontrol.
Ternyata biaya total lebih rendah bila kontrol di pusat.

lwk

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...