Panggunaan pengolahan Data Terdistribusi juga menghadapi berbagai masalah yang timbul antara lain :
1. Ada penggunaan antara peng-update-an transaksi.
Dua buah transaksi mungkin meng update item data yang sama pada transaksi lainnya sehngga menghasilkan data yang salah. Hal ini dapat dicegah dengan penguncian dan protokol yang tepat.
2. Pembacaan yang tidak konsisten.
Dengan mempunyai lebih dari satu salinan data kadang kadang hanya satu salinan dari data terdistribusi dapat menghasilkan informasi yang tidak konsisten pada saat pembacaan data. Kadang kadang sebagai hasil dari masalah pengaturan waktu data yang dibaca menjadi salah. Masalah ini dapat dicegah dengan penguncian atau protokol yang tepat.
3. Timbulnya deadlock.
Penguncian pada data terdistribusi untuk mencegah terjadinya gangguan update dapat menyebabkan timbulnya deadlock kecuali kalau digunakan protokol yang repat.
4. Adanya pengeluaran biaya tambahan untuk protokol.
Penggunaan protokol untuk mengupdate yang salah pembacaan yang tidak konsisten dan timbulnya deadlock dapat membuat pengeluaran biaya yang berlebihan terutama jika salinan data replikasi multiple digunakan.
5. Recovery ( Pemulihan )
Pemulihan setelah terjadinya kegagalan perlu dikontrol sehingga peng-update-an tidak menjadi hilang atau proses dua kali.
6.Recovery dari salinan multiple.
Salinan fata multiple mungkin berada dalam keadaan update yang berbeda setelah jangka waktu terjadinya kegagalan. Hal ini perlu dikembalikan kekeadaan yang sama tetapi sangat kompleks untuk dikerjakan pada saat transaksi realtime sedang diproses.
7. Pengauditan
Sangat sulit pada beberapa sistem terdistribusi untuk mengetahui siapa yang sedang mengerjakan data. Dalam hal ini perlu rancangan yang tepat untuk pengauditan.
8. Pengamanan dan proteksi
Kontrol pengamanan dan proteksi kadang kadang lemah pada sistem terdistribusi.
1. Ada penggunaan antara peng-update-an transaksi.
Dua buah transaksi mungkin meng update item data yang sama pada transaksi lainnya sehngga menghasilkan data yang salah. Hal ini dapat dicegah dengan penguncian dan protokol yang tepat.
2. Pembacaan yang tidak konsisten.
Dengan mempunyai lebih dari satu salinan data kadang kadang hanya satu salinan dari data terdistribusi dapat menghasilkan informasi yang tidak konsisten pada saat pembacaan data. Kadang kadang sebagai hasil dari masalah pengaturan waktu data yang dibaca menjadi salah. Masalah ini dapat dicegah dengan penguncian atau protokol yang tepat.
3. Timbulnya deadlock.
Penguncian pada data terdistribusi untuk mencegah terjadinya gangguan update dapat menyebabkan timbulnya deadlock kecuali kalau digunakan protokol yang repat.
4. Adanya pengeluaran biaya tambahan untuk protokol.
Penggunaan protokol untuk mengupdate yang salah pembacaan yang tidak konsisten dan timbulnya deadlock dapat membuat pengeluaran biaya yang berlebihan terutama jika salinan data replikasi multiple digunakan.
5. Recovery ( Pemulihan )
Pemulihan setelah terjadinya kegagalan perlu dikontrol sehingga peng-update-an tidak menjadi hilang atau proses dua kali.
6.Recovery dari salinan multiple.
Salinan fata multiple mungkin berada dalam keadaan update yang berbeda setelah jangka waktu terjadinya kegagalan. Hal ini perlu dikembalikan kekeadaan yang sama tetapi sangat kompleks untuk dikerjakan pada saat transaksi realtime sedang diproses.
7. Pengauditan
Sangat sulit pada beberapa sistem terdistribusi untuk mengetahui siapa yang sedang mengerjakan data. Dalam hal ini perlu rancangan yang tepat untuk pengauditan.
8. Pengamanan dan proteksi
Kontrol pengamanan dan proteksi kadang kadang lemah pada sistem terdistribusi.
No comments:
Post a Comment