Adapun pengertian Informasi menurut pendapat beberapa ahli adalah sebagai berikut:
a. Pengertian Informasi Menurut Mukhtar, dalam buku Drs. Sanyoto Gondodiyoto (2007:110), “Informasi adalah hasil suatu proses yang terorganisasi, memiliki arti dan berguna bagi orang yang menerimanya.”
b. Pengertian InformasiMenurut Tata Sutabri (2004:18), “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diintepretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.”
c. Pengertian Informasi Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005:122), ”Informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi pengguna .”
d. Pengertian Informasi Menurut Teguh Wahyono (2004:3),” Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimannya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat Bantu untuk mengambil suatu keputusan.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna, lebih bermanfaat dan lebih berarti bagi penerimanya.
Pengertian Sistem menurut beberapa ahli mendefinisikan sebagai berikut;
a. Pengertian Sistem Menurut Indrajani, S.Kom, MM (2011:48) “Sistem secara sederhana dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu persatuan.”
b. Pengertian Sistem Menurut Aji Supriyanto (2005:238) “Sistem adalah kumpulan elemen, komponen, atau subsistem yang saling berintegrasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.”
c. Pengertian Sistem Menurut Murdick dan Ross dalam buku Hanif Al-Fatta (2007:3) “Mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.”
Dari beberapa kutipan diatas, disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen atau elemen yang berhubungan satu dengan yang lain dan bekerja sama guna mencapai suatu tujuan.
Collaborative Customer Relationship
Management (CCRM)
Collaborative CRM (CCRM) didefinisikan sebagai
kumpulan dari aplikasi yang memiliki fungsi utama.untuk membantu manajemen dan karyawan
perusahaan dalam menjalin aktifitas komunikasi,
kooperasi dan kolaborasi secara efektif dengan
para pelanggan perusahaan. Dengan menggunakan
beragam kanal akses (multi channel), seperti:
website, teleconference, email, chatting, fax dan
lain-lain, diharapkan akan diperoleh sebuah
mekanisme interaksi yang dapat memuaskan
pelanggan karena seluruh kepentingan dan
kebutuhannya dapat dipenuhi oleh perusahaan.
Collaborative CRM merupakan bentuk perluasan
dari CRM sederhana, karena CCRM menyediakan
penggunaan informasi secara bersama antar
departemen dalam suatu organisasi.
Sehubungan dengan pengelolaan hubungan
dengan pelanggan, peran CCRM sangat penting
karena lebih menekankan pada interaksi yang
terjadi antara perusahaan dengan pelanggan
dimana interaksi yang terjadi ini dapat bersifat
personal.
CCRM lebih bersifat fleksibel
dibandingkan dengan sistem otomatis karena
melibatkan orang dalam berinteraksi.
Tujuan dari diselenggarakannya CCRM
adalah untuk memaksimalkan tingkat kepuasan
pelanggan serta memperoleh keuntungan bagi
perusahaan. CCRM merupakan bentuk
improvisasi terhadap penawaran layanan serta
bentuk akomodasi dari permasalahan yang
dihadapi oleh departemen penjualan, dukungan
teknik dan dukungan penjualan di dalam
perusahaan.
Sebagai alat yang dinamis, CCRM
memungkinkan perusahaan untuk dapat membagi
atau menggunakan segala bentuk informasi secara
bersama yang dikumpulkan dari beragam bentuk
interaksi yang dilakukan pelanggan terhadap
perusahaan. Dengan CCRM memungkinkan
terjadinya sinkronisasi (synchronize) dan
pengelolaan secara efisien terhadap data
pelanggan serta dapat berinteraksi secara
produktif dengan pelanggan melalui ragam kanal
komunikasi (communication channel).
Customer Relationship Management (CRM)
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa CRM
merupakan strategi dan usaha untuk menjalin
hubungan dengan pelanggan dan memberikan
pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan. CRM
didefinisikan sebagai integrasi dari strategi penjualan,
pemasaran dan pelayanan yang terkoordinasi.
Dengan CRM perusahaan dapat mengetahui
kebutuhan dan perilaku pelanggannya dengan lebih
baik. CRM juga memperkenalkan proses dan
prosedur yang dapat dipercaya guna berinteraksi serta
membangun hubungan yang kuat antara perusahaan
dengan pelanggannya.
Dalam konsep pelaksanaan yang sederhana,
CRM adalah suatu bentuk kegiatan mendengarkan
apa yang dikatakan oleh pelanggan serta bertindak
sesuai dengan yang mereka (pelanggan) inginkan,
guna membentuk hubungan yang saling
menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan.
Bagi pelanggan hal ini dapat diartikan sebagai
pemahaman kondisi bagaimana cara perusahaan
melakukan bisnis serta tingkat kualitas produk yang
telah diterima oleh pelanggannya dengan harga yang
kompetitif. Dan tantangannya bagi perusahaan adalah
bagaimana mewujudkan apa yang diinginkan oleh
pelanggan, tentunya dengan memahami apa yang
mereka inginkan, atau bahkan dapat mengantisipasi
apa yang diinginkan oleh pelanggannya tersebut.
Banyaknya pelaku kejahatan yang menggunakan media sosial yang ada di dunia Maya atau Internet. Salah satu bentuk dari kejahatan di dunia maya adalah adanya pembobol password atau banyak yang menyebutnya dengan istilah “Hacker”. Jika akun media sosial kita sudah dibajak maka kita tidak dapat menggunakannya lagi, jika demikian adanya maka hilanglah semua data dan informasi yang telah susah payah kita bangun.
Untuk menghindari masalah masalah yang tidak diinginkan tadi, berikut saya bagikan cara membuat sebuah password yang kuat. Ada beberapa cara untuk menjaga keamanan komputer, terutama dalam hal pemakaian password. Password merupakan hal vital dalam proses otentikasi.
Cara Membuat Password Yang Kuatdan Baik sangat dibutuhkan agar data dan
informasi yang kita miliki tidak dilihat atau diakses orang lain.
Berikut ini beberapa tips dalam membuat Password yang Kuat dan Baik: 1) Minimal mempunyai panjang 6-8 karakter (Semakin panjang semakin kuat), yang dikombinasikan dengan karakter angka, symbol, huruf besar, huruf kecil. 2) Tidak memiliki maksud atau makna. Password yang memiliki makna relative mudah untuk ditebak. Jadi penggunaan nama anggota keluarga, alamat,tanggal lahir, dan sejenisnya harus dihindari. 3) Tidak terdiri dari urutan abjad atau angka, misalnya ‘67890’ atau ‘hijklmn’. 4) Sebaiknya diberi periode berlaku. Ini berarti harus sering mengganti password. 5) Jangan gunakan nama login (username) sebagai password dalam bentuk apapun, baik dengan mengganti huruf kapital, dibalik, diulang, dan sebagainya. 6) Jangan menggunakan kata-kata yang umum dan terdapat dalam kamus. 7) Jangan pernah menuliskan password yang Anda pakai di tempat yang dapat diakses umum. 8) Jangan membuat password yang membuat Anda kesulitan untuk menghafalnya. Buatlah password yang mudah diingat, namun sulit untuk ditebak. 9) Jangan pernah memberitahu password Anda kepada orang lain. 10) Apabila diperlukan, ada baiknya jika menggunakan software atau utilitas tambahan untuk menambah keamanan komputer Anda. Demikian Cara Penggunaan Password yang Baik, semoga bermanfaat.
Procurement adalah suatu istilah yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Owner dalam mewujudkan pengadaan, baik barang, peralatan dan mesin-mesin maupun bangunan/konstruksi maupun perbaikan atau perawatan atas aset yang dimiliki.
Procurement diawali dengan merancang strategi proyek, yang mencakup menimbang manfaat, resiko dan batasan pembiayaan yang melekat pada proyek yang akan dilaksanakan dan pada akhirnya akan tercermin pada pemilihan jenis kontrak yang akan dipakai
Pada setiap proyek, umumnya Owner akan berfokus pada tiga elemen yaitu waktu pelaksanaan, biaya yang harus dikeluarkan dan mutu atau kepuasan atas hasil desain dan hasil fisik bangunan
Procurement dalam dunia konstruksi, adalah suatu proses yang mencakup tahapan :
- Penetapan kriteria proyek atau pekerjaan yang akan dilaksanakan
- Pengaturan kerangka kontraktual
- Pengaturan tender dan proses pemilihan
- Pelaksanaan tender
- Penetapan pemenang tender dan pembuatan kontrak
Beberapa jenis procurement/pengadaan yang umum digunakan :
- Traditional procurement
- Design and build procurement
- management procurement
pada aplikasinya, tiap jenis procurement mempunyai pengembangan atau variasi masing-masing tergantung kebutuhan dari Owner.
1. Dibutuhkan waktu yang memadai untuk mempersiapkan TOR yang sesuai dengan kebutuhan Owner, dan pada umumnya diperlukan bantuan dari Konsultan.
2. Apabila TOR tidak dipersiapkan dengan baik, serta tidak dipantau dengan baik kesesuaian proposal atau usulan desain yang diajukan Kontraktor dengan TOR yang diberikan, maka berpotensi mengakibatkan resiko pembengkakan biaya akibat perubahan yang harus dilakukan selama pekerjaan yang berimbas pula pada waktu pelaksanaan yang tidak dapat sesuai dengan tenggat waktu yang direncanakan dan ditetapkan semula.
3. Kontraktor juga harus diberikan waktu yang cukup untuk mempersiapkan proposal lengkap dengan analisa untuk penawaran yang akan diajukan.
4. Proses evaluasi untuk tender dengan sistem Design and Build umumnya lebih sulit karena harus membandingkan proposal atau usulan desain dengan harga yang ditawarkan (tidak seperti sistem Traditional Procurement yang pembanding desainnya pasti dan hanya satu dari Konsultan Desain), termasuk memeriksa proposal atau usulan desain yang diajukan Kontraktor apakah sudah memenuhi TOR yang diinginkan oleh Owner.
1. Proses desain dan konstruksi dapat berjalan pararel atau bersamaan, sehingga mempersingkat waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan dibandingkan dengan sistem yang lain.
2. Kepastian nilai pekerjaan yang dilaksanakan dapat lebih dijaga selama Owner dapat menahan diri untuk tidak menginstruksikan atau meminta perubahan selama pelaksanaan pekerjaan -- yang dapat dicapai apabila penyusunan TOR betul-betul sesuai dengan kebutuhan Owner akan fungsi dan pemakaian di kemudian hari.
3. Tidak mutlak memerlukan Konsultan MK independen, untuk kebutuhan pemberian keputusan maupun instruksi dari Owner, dapat dilakukan dengan menyewa atau menugaskan personel yang kompeten dan dapat bertindak atas nama Owner.
4. Perubahan atas desain atau spesifikasi masih memungkinkan untuk dilakukan oleh Owner, namun harus mempertimbangkan aspek atau konsekuensi atas biaya langsung (pelaksanaan), biaya yang timbul karena gangguan atas pelaksanaan pekerjaan yang sedang berjalan (overhead) dan penambahan waktu yang mungkin diperlukan, yang pada umumnya akan diajukan oleh Kontraktor.
5.Apabila penyusunan TOR dan evaluasi atas proposal atau usulan desain terkait kesesuaian dengan TOR dilakukan dengan baik dan hati-hati, sistem ini mempunyai faktor resiko yang relatif kecil, dengan potensi resiko kurangnya kemampuan kontrol atas pengembangan dan pendetailan desain dan kualitas pelaksanaan pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
Karakteristik atau ciri umum Design and Build Procurement adalah :
1. Merupakan metoda di mana Kontraktor bertanggung jawab atas desain dan pelaksanaan konstruksi, dengan imbalan suatu nilai pembayaran tertentu yang umumnya sudah pasti (lump sum fixed price).
2. Permintaan atau informasi kebutuhan dari Owner berupa Term of Requirement (TOR) yang harus diikuti oleh setiap peserta tender, berupa kebutuhan tenggat waktu yang diinginkan, sampai dengan patokan rancangan yang harus didesain yang diinginkan secara menyeluruh, kebutuhan fungsi pemakaian bangunan atau ruang, spesifikasi material khusus yang diinginkan oleh Owner, dsb
3. Penunjukan Kontraktor kebanyakan dilakukan dalam tender 2 tahap, yang tetap dapat mempertahankan kompetisi antar peserta namun tidak mutlak mensyaratkan setiap peserta tender untuk memberikan penawaran (desain dan spesifikasi) yang sangat lengkap
4. Owner mempunyai kontrol atas elemen desain yang ditetapkan dalam TOR, namun begitu kontrak ditandatangani, Owner tidak mempunyai kewenangan kontrol langsung atas perkembangan detail desain yang dilakukan oleh Kontraktor
5. Sejak kontrak ditandatangani, tanggung jawab desain penuh berada pada pihak Kontraktor
6. Tenggat waktu atau batas waktu penyelesaian pekerjaan yang sudah ditetapkan merupakan tanggal yang pasti dan harus dipenuhi oleh Kontraktor, dengan kelonggaran atas keterlambatan penyelesaian dapat diberikan oleh Owner, sesuai dengan kondisi yang mempengaruhi pekerjaan yang diatur dalam kontrak yang ditandatangani.
- Jangka waktu yang relatif lama : tahapan atau proses desain dan
konstruksi harus berurutan dan tidak dapat berlangsung pararel atau
bersamaan, satu tahap harus selesai sebelum dapat melangkah ke tahap
atau proses berikutnya
- Kontraktor tidak terlibat atau sangat kecil keterlibatannya dalam
proses desain, yang pada konstruksi yang kompleks akan beresiko
menimbulkan masalah desain yang tidak dapat dilaksanakan (dibangun) --
karena ketidaksinkronan atau ketidaksesuaian antara teori desain dan
teknologi pelaksanaan konstruksi yang ada
- Owner harus memahami dan memastikan kemampuan pembiayaan di awal,
karena kerangka BQ dan perkiraan besaran pembiayaan sudah distrukturkan
di awal pelaksanaan tender
- Beresiko terjadi saling menyalahkan antara pihak yang mendesain dan
yang membangun apabila terjadi masalah konstruksi di kemudian hari, yang
akan menyulitkan pihak Owner untuk menentukan pihak mana yang harus
bertanggung jawab atas masalah konstruksi yang terjadi
Traditional Procurement memiliki
Ciri atau karakteristik dari Traditional Procurement adalah :
- Proses atau tahapan desain dan konstruksi dilakukan terpisah dan berurutan
- Owner menugaskan Konsultan Desain untuk menghasilkan desain dan dokumen desain yang lengkap, Owner mempunyai kontrol yang lebih besar atas desain, spesifikasi standar dan mutu serta alternatif biaya/budget yang diinginkan melalui apa yang didesain oleh Konsultan Desain
- Sebelum dilakukan proses tender dan penetapan Kontraktor, seluruh desain dan dokumen yang melengkapinya harus selesai secara lengkap, baik planning, gambar, spesifikasi (umum, teknis, material) dan draft Bill of Quantity (BOQ) termasuk untuk pekerjaan yang memerlukan sub-Kontraktor
Spesialis
- Kerangka kontrak pada umumnya sudah ditetapkan di awal proses tender, termasuk kerangka BOQ
- Kebanyakan ketentuan dalam jenis procurement ini membuat Owner harus menunjuk Konsultan yang profesional untuk bertindak sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) independen
- Owner menugaskan Kontraktor untuk melaksanakan atau membangun sesuai desain yang sudah ditetapkan, pada umumnya dengan nilai yang tetap (fixed price -- dapat berupa lump sum fixed price ataupun fixed unit price)
- Kewenangan administratif kontraktual terkait dengan perhitungan dan pembayaran ada pada Konsultan MK
- Jangka waktu penyelesaian pekerjaan terikat di dalam dokumen kontrak, dengan kemungkinan revisi atau penyesuaian yang dapat dilakukan oleh Konsultan MK.
- Relatif merupakan kontrak yang memberikan resiko yang kecil bagi Owner namun jangka waktu keseluruhan proyek dari perencanaan sampai penyelesaian yang lebih panjang
Procurement management atau sering dikenal dengan manajemen pengadaan adalah manajemen pengelolaan dalam usaha memperoleh barang atau jasa yang merupakan bagian dari mata rantai suatu sistem produksi tertentu.
Tujuan dari Procurement Management adalah untuk memastikan agar proses pengadaan barang berjalan dengan lancar sehingga produk dan jasa yang dibutuhkan bisa didapat di saat yang tepat, dalam jumlah yang tepat, dengan kualitas yang tepat dan dengan harga yang tepat.
Secara umum, tugas-tugas yang dilakukan Procurement Management mencakup:
1. Merancang hubungan yang tepat dengan supplier.
Hubungan dengan supplier bisa bersifat kemitraan jangka panjang maupun hubungan transaksional jangka pendek. Baik berupa model hubungan, relationship, berapa jumlah Supplier
2. Memilih supplier.
Kegiatan memilih supplier bisa memakan waktu dan sumber daya yang tidak sedikit apabila supplier yang dimaksud adalah supplier kunci.Kesulitan akan lebih tinggi kalau supplier-supplier yang akan dipilih berada di mancanegara (global suppliers). Supplier-supplier kunci yang berpotensi untuk menjalin hubungan jangka panjang, proses pemilihan ini bisa melibatkan evaluasi awal, mengundang mereka untuk presentasi, kunjungan lapangan (site visit) dan sebagainya. Pemilihan supplier-supplier kunci harus sejalan dengan strategi supply chain
3. Memilih dan mengimplentasikan teknologi yang cocok.
Kegiatan pengadaan selalu membutuhkan bantuan teknologi.Teknologi yang lebih tradisional dan lumrah digunakan adalah telepon dan fax.Saat ini banyak perusahaan yang menggunakan electronic procurement (e-procurement) yakni aplikasi internet untuk kegiatan pengadaan.
4. Memelihara data item yang dibutuhkan dan data supplier.
Bagian pengadaan harus memiliki data lengkap tentang item-item yang dibutuhkan maupun data tentang supplier-supplier mereka. Beberapa data supplier yang penting untuk dimiliki adalah nama dan alamat masing-masing supplier, item apa yang mereka pasok, harga per unit, lead time pengiriman, kinerja masa lalu,serta kualifikasi supplier termasuk juga kualifikasi seperti ISO.
5. Melakukan proses pembelian.
Proses pembelian bisa dilakukan dengan beberapa cara,misalnya pembelian rutin dan pembelian dengan melalui tender atau lelang, (auction). Pembelian rutin dan pembelian dengan tender melewati proses proses yang berbeda.
6. Mengevaluasi kinerja supplier.
Hasil penilaian ini digunakan sebagai masukan bagi supplier untuk meningkatkan kinerja mereka. Kriteria yang digunakan untuk menilai supplier seharusnya mencerminkan strategi supply chain dan jenis barang yang dibeli
Demikian lah ulasan singkat tentang Procurement Managemen.
DATABASE TERDISTRIBUSI : Database yang disimpan pada beberapa komputer didistribusi dalam sebuah sistem terdistribusi melalui media komunikasi seperti high speed buses atau telepone line.
SISTEM DATABASE TERDISTRIBUSI : berisi kumpulan site à eksekusi transaksi lokal (mengakses data pada satu site) & transaksi global (mengakses data pada site berbeda )
Contoh :
Transaksi lokal : transaksi menambahkan dana pada nomor rekening 1112234 yang berada di cabang margonda. Transaksi ditentukan pada cabang margonda.
Transaksi global : transaksi transfer dari rekening 1112234 ke rekening 2223410 yang berada di kramat jati (rekening didua site berbeda telah diakses sebagai hasil dari eksekusinya)
Site-site dalam database terdistribusi dihubungkan secara fisik dengan berbagai cara. Beberapa topologi digambarkan sebagai sebuah graph. Beberapa bentuk :
1.Fully connected network
Kalau salah satu node rusak, yang lainnya masih dapat berjalan (biaya mahal),
kontrol manajemen tidak terjamin.
2.Partially connected network
Reliability rendah, biaya dapat ditekan
Kontrol manajemen tidak terjamin.
3.Tree structured network
Bersifat sentral, control manajemen lebih terjamin
Kalau node pusat rusak, semua akan rusak. (setiap proses dimulai dari bawah).
4.Ring network (LAN)
Rusak satu, yang lain masih berjalan
Kontrol manajemen kurang terjamin karena bersifat dsesentralisasi.
5.Star network (LAN)
Kontrol manajemen lebih terjamin, karena bersifat sentral
Kalau pusat rusak yang lain rusak.
KEUNTUNGAN DATA BASE TERDISTRIBUSI
1.Pengawasan distribusi dan pengambilan data
Jika beberpa site yang berbeda dihubungkan, seorang pemakai yang berada pada satu site dapat mengakses data pada site lain.
Contoh : sistem distribusi pada sebuah bank memungkinkan seorang pemakai pada salah satu cabang dapat mengakses data cabang lain.
2.Reliability dan availability
Sistem distribusi dapat terus menerus berfungsi dalam menghadapi kegagalan dari site sendiri atau mata rantai komunikasi antar site.
3.Kecepatan pemrosesan query
Contoh : jika site-site gagal dalam sebuah sistem terdistribusi, site lainnya dapat melanjutkan operasi jika data telah direplikasi pada beberapa site.
4.Otonomi lokal
Pendistribusian sistem mengijinkan sekelompok individu dalam sebuah perusahaan untuk melatih pengawasan lokal melalui data mereka sendiri. Dengan kemampuan ini dapat mengurangi ketergantungan pada pusat pemrosesan.
5.Efisiensi dan fleksibel
Data dalam sistem distribusi dapat disimpan dekat dengan titik diman data tersebut dipergunakan. Data dapat secara dinamik bergerak atau disain, atau salinannya dapat dihapus.
KERUGIAN DATABASE TERDISTRIBUSI
1.Harga software mahal
Hal ini disebabkan sangat sulit untuk membuat sistem database distribusi.
2.Kemungkinan kesalahan lebih besar
Site-site beroperasi secara paralel sehingga lebih sulit untuk menjamin kebenaran dan algoritma. Adanya kesalahan mungkin tak dapat diketahui.
3.Biaya pemrosesan tinggi
Perubahan pesan dan penambahan perhitungan dibutuhkan untuk mencapai koordinasi antar site.
RANCANGAN DATABASE TERDISTRIBUSI
A.FRAGMENTASI DATA
Fragmentasi : relasi dibagi ke dalam beberapa bagian, setiap bagian disimpan pada lokasi yang berbeda.
Tiga jenis fragmentasi :
1.Fragmentasi Horizontal.
Berisi tuple-tuple yang dipartisi dari sebuah relasi global ke dalam sejumlah
subset.
Deposit 1 = s branch-name = “Hillside” (Deposit)
Deposit 1 = s branch-name = “Valleyview” (Deposit)
Branch-name
Account-number
Customer-name
Balance
Hillside
305
Lowman
500
Hillside
226
Camp
336
Hillside
115
Khan
62
Deposit 1
Branch-name
Account-number
Customer-name
Balance
Valleyview
177
Camp
205
Valleyview
402
Khan
10000
Valleyview
408
Khan
1123
Valleyview
639
Green
750
Deposit 2
2.Fragmentasi Vertikal.
Branch-name
Account-number
Customer-name
Balance
Tuple-id
Hillside
305
Lowman
500
1
Hillside
226
Camp
336
2
Valleyview
117
Camp
205
3
Valleyview
402
Khan
10000
4
Hillside
115
Khan
62
5
Valleyview
408
Khan
1123
6
Valleyview
639
Green
750
7
Deposit 3 = p branch-name, customer-name,tuple-id (deposit)
Deposit 4 = p account-number,balance,tuple-id (deposit)
Branch-name
Customer-name
Tuple-id
Hillside
Lowman
1
Hillside
Camp
2
Valleyview
Camp
3
Valleyview
Khan
4
Hillside
Khan
5
Valleyview
Khan
6
Valleyview
Green
7
Account-number
Balance
Tuple-id
305
500
1
226
336
2
117
205
3
402
10000
4
115
62
5
408
1123
6
639
750
7
3.Fragmentasi campuran.
-->
A.REPLIKASI
Sistem memelihara beberapa salinan (copy) dari relasi. Setiap salinan disimpan pada beberapa lokasi yang berbeda.